Mengenal Kepribadian Ektrovert, Kelemahan dan Kelebihannya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap individu memiliki tipe kepribadian yang berbeda-beda. Dua tipe yang paling sering dibicarakan adalah introvert dan ekstrovert. Keduanya merupakan dua kutub kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Gustav Jung sejak awal abad ke-20.

Kali ini, kita akan lebih dekat mengenal individu dengan kepribadian ekstrovert—mereka yang dikenal ceria, suka bergaul, dan energik saat berada di tengah keramaian.

Apa Itu Ekstrovert?

Ekstrovert adalah individu yang merasa "terisi ulang" saat berada di lingkungan sosial. Mereka biasanya senang berbicara, punya lingkaran pertemanan yang luas, dan tidak segan mencari pengalaman baru.

Dibandingkan introvert, jumlah ekstrovert diperkirakan lebih banyak—yakni sekitar tiga banding satu, menurut penulis Susan Cain dalam bukunya yang terbit pada 2012, seperti dilansir dari Simply Psychology, Kamis (19/6/2025).

Namun, perlu diingat bahwa kepribadian ekstrovert bukanlah hitam-putih. Kepribadian ini berada dalam suatu kontinum—artinya, ada orang yang sangat ekstrovert dan ada pula yang hanya sedikit menunjukkan ciri-cirinya.

Individu dengan kepribadian ekstrovert biasanya memiliki beberapa karakteristik yang menonjol. Berikut beberapa ciri yang dapat membantu Anda mengenali kepribadian ekstrovert:

• Suka berinteraksi: Ekstrovert cenderung merasa nyaman dan energik saat berinteraksi dengan orang lain.
• Berbicara lebih banyak: Mereka sering kali menjadi pembicara aktif dalam percakapan dan tidak ragu untuk mengungkapkan pendapat.
• Mencari keramaian: Ekstrovert lebih suka berada di lingkungan sosial yang ramai dan aktif.
• Optimis: Mereka cenderung memiliki pandangan positif dan optimis terhadap kehidupan.
• Menikmati suasana sosial dan keramaian
• Suka menjadi pusat perhatian
• Merasa lebih bertenaga saat bersama orang lain
• Punya banyak teman
• Ramah dan mudah bergaul
• Senang keluar rumah dan mencoba hal baru
• Lebih suka kerja kelompok daripada kerja individu
• Lebih nyaman berbicara dibandingkan menulis

Kepribadian yang terbuka dan mudah bergaul membuat ekstrovert unggul dalam berbagai situasi sosial. Mereka cenderung mudah membangun koneksi, aktif dalam kerja tim, dan lebih percaya diri saat menghadapi orang baru.

Dalam dunia kerja, kepribadian ini dianggap sebagai nilai tambah—terutama dalam bidang yang menuntut komunikasi intensif.

Sebuah studi oleh Wilmot dkk. pada 2019 menyebutkan bahwa sifat ekstrovert bisa menjadi keunggulan dalam mencari pekerjaan atau membangun jaringan profesional.

Meski terlihat menyenangkan, menjadi ekstrovert bukan tanpa tantangan. Karena senang mencoba hal baru dan cenderung impulsif, sebagian ekstrovert bisa terjebak dalam pengambilan keputusan yang terburu-buru.

Studi oleh Radwan dkk. pada 2020 menunjukkan bahwa beberapa individu ekstrovert memiliki gaya pengambilan keputusan yang kurang rasional, sehingga berisiko mengambil keputusan yang tidak bijak.